Lotus Globalindo Sentosa

Based On Reliability, Best Quality & Service

PENTINGNYA PENGETAHUAN HAMA PADA KAYU, ROTAN DAN BAMBU BESERTA SOLUSINYA

28 Agustus 2017

Ada  ± 4.000 jenis kayu di Indonesia  dengan kelas I dan II saat ini tinggal kurang lebih 10%-15% saja yang ada di tanah air Indonesia dan terus menurun kelasnya. Sisanya adalah kelas III, IV dan V.

Kualitas bahan baku yang rendah sangat mudah terjadi serangan hama terutama kutu bubuk atau jamur/mold/bluestain bahkan keduanya. Saat ini hampir semua bahan baku kayu, rotan dan bambu mudah terserang hama tersebut di atas, mengapa demikian?

Pada kesempatan ini kami ingin berbagi pengetahuan hama yang menyerang kayu, rotan dan bambu dan  bagaimana solusi yang terbaik untuk mencegah dan mengatasi problema serangan serangga (kutu bubuk,dll)  dan jamur/mold/bluestain tersebut dengan berbagai pertanyaan yang sering muncul dan beserta jawabannya dengan  sebagai berikut:

 
1).Mengapa kayu, rotan dan bambu saat ini mudah terkena serangan hama (kutu bubuk, rayap kayu kering/dry Termite) dan Jamur (Mold dan Bluestain) ?
 
Jawaban:
 
a.Karena kayu,rotan dan bamboo terdapat kandungan zat selulosa dan zat pati yang merupakan sumber makanan bagu kutu bubuk, dry termite dan jamur.
b.Kadar air /MC yang cukup tinggi yang dapat memicu terjadinga serangan jamur.
c.Iklim global juga mempunyai peranan penting dalam menyumbang terjadinya serangan hama terutama jamur.
 
2).Apakah dengan proses Kiln Dry atau Heat Treatment sudah dapat mengatasi serangan hama (serangga dan jamur)?
 
Jawaban:
 
Proses Klin Dry (KD) atau Heat Treatment dapat mengurangi kadar air/MC pada kayu tersebut tetapi kutu bubuk dan lain-lainnya tetap akan menyerang kayu tersebut. Hal ini disebabkan kayu tersebut mengandung zat pati dan selulosa yang merupakan kesukaan dari kutu bubuk dan serangga lainnya. Untuk serangan jamur memang cenderung kecil karena kadar air di dalam kayu tersebut rendah (MC dibawah 15%). Serangan jamur dapat terjadi tergantung jenis kayu dimana kayu tersebut kandungan selulosanya tinggi seperti kayu karet, walaupun kadar air rendah masih mudah terserang jamur dan proses kondensasi di dalam container.
 
3).Apakah dengan metode fumigasi sudah dapat mengatasi serangga (kutu bubuk, dll) dan jamur/mold/bluestain?
 
Jawaban:
Fumigasi bagus untuk membasmi semua jenis serangga yang menyerang bahan baku kayu, rotan dan bambu tetapi tidak dapat membunuh telur yang berada di dalam kayu,rotan dan bambu tersebut sehingga setelah masa aktif dari fumigasi tersebut (max 21 hari) maka telur akan tetap menetas dan menjadi larva dan mulai melakukan penyerangan terhadap bahan baku/barang jadi tersebut. Hal ini yang sering terjadi.
 
Fumigasi tidak dapat mengatasi jamur, mold dan bluestain.
 
4).Apakah dengan obat anti rayap/termisida (yang biasa disebut metode Soil Treatment) sudah dapat mengatasi kutu bubuk dan jamur/mold/bluestain?
 
Jawaban:
 
Obat Termisida/Antirayap adalah dibuat untuk target rayap yang lebih tepatnya disebut metode soil treatment (inject di dalam tanah atau spray di permukaan tanah) di  dimana fokus adalah untuk menghindari bangunan terserang dari rayap dan bukan fokus/target untuk bahan baku kayu, rotan dan bambu. Istilah yang lebih tepat adalah wood treatment adalah metode treatment untuk bahan baku kayu, rotan dan bambu. Obat anti rayap dibuat untuk menghindari atau membasmi rayap terutama di dalam tanah sehingga membutuhkan dosis yang tinggi sehingga tidak boleh mudah terurai di dalam tanah. Hal ini sangat tidak direkomendasikan jika digunakan untuk bahan baku kayu, rotan dan bambu karena sangat berbahaya. Mengapa demikian ? karena dengan dosis yang tinggi akan mengandung toksin/racun yang tinggi pula serta tidak mudah terurai (degradable). Obat antirayap/termisida juga tidak dapat mengikat dan melekat dengan baik pada poros kayu, rotan dan bambu  sehingga kurang maksimal melindungi dan membasmi kayu, bambu dan rotan dari serangan hama serangga terutama kutu bubuk dan lainnya. Obat anti rayap/termisida tidak untuk mengatasi serangan jamur.
 
5).Bagaimana Tips treatment yang tepat , efektif dan terbaik yang dapat melindungi, mencegah dan membunuh hama serangga (kutu bubuk, rayap kayu kering ,dll) dan jamur/mold/bluestain yang menyerang pada kayu, rotan dan bambu? 
 
Jawaban: 
 
Tips treatment yang tepat, efektif dan terbaik untuk mengatasi dan melindungi kayu, rotan dan bambu harus memperhatikan 2 hal terlebih dahulu yaitu: 
 
1.Produk Chemical yang akan digunakan.
2.Cara/Metode treatment.
 
Ad.1 Produk Chemical yang akan digunakan harus memperhatikan beberapa hal terlebih dahulu dengan sbb:
 
1.Apakah produk tersebut ramah lingkungan? Mudah terurai? Tidak mengandung Carcinogenic? Tidak mudah hilang jika terkena air pada permukkan kayu, rotan atau bambu yang telah ditreatment? Bagaimana kandungan toxic-nya? Apakah berfungsi sebagai repellent juga? dan lain-lainya.
 
Jawaban:
Produk Chemical yang akan digunakan harus ramah lingkungan, biodegradable (mudah terurai), kandungan toxic-nya rendah, efek residu tahan lama, tidak meninggalkan noda (termasuk merubah warna kayu), tidak mudah rusak/hilang jika terkena sinar matahari dan air, mudah bercampur dengan bahan pelarut seperti minyak ataupun air serta lem, dan lain-lainnya.
 
2).Cara treatment atau lebih dikenal dengan metode treatment adalah metode yang sangat penting dipahami agar didapat hasil yang optimal dan terbaik untuk mengatasi problema serangan serangga dan jamur dengan sbb:
 
Metode Treatment ada 3 macam dari yang terbaik sampai yang kurang baik sbb:
 
1.Metode Vacuum Pressure Impregnation (VPI) adalah metode treatment yang terbaik dari semua treatment yang ada. 
 
Kelebihan metode VPI :
1.Obat Treatment menjadi sedikit dan pelarut air menjadi lebih banyak sehingga biaya rendah.
2.Treatment pada kayu tidak perlu diulang dan cukup sekali saja karena dengan Metode VPI dengan tekanan minimum 12-15 Bar maka residu obat akan masuk secara merata di semua bagian kayu (100%).
3.Telur yang berada di dalam kayu jika menetas menjadi larva dan  akan membutuhkan makanan sehingga akan terkena residu obat dan akan mati. Serangga yang dewasa juga akan mati.
4.Jamur/mold/bluestain yang berada di seluruh bagian kayu akan mati tidak dapat berkembang biak kembali.
 
Kelemahan metode VPI :
Investasi mesin VPI cukup mahal tetapi hal ini bisa di atasi dengan memberikan bahan baku kayu dan obat treatment ke tempat jasa VPI.
 
 
Note: Metode VPI yang terbaik adalah harus menggunakan produk anti hama yang khusus untuk wood treatment bukan untuk soil treatment (obat anti rayap) ataupun bukan boron treatment (borax dan boric acid)
 
2.Metode Rendam
 
Kelebihannya:
1.Tidak memerlukan investasi tinggi.
2.Mudah penggunaannya.
3.Sisa residu dapat digunakan untuk melindungi stock bahan baku dari serangan hama serangga.
4.Untuk obat anti jamur sudah cukup effective dengan metode rendam ini.
 
Kelemahannya: 
1.Obat yang digunakan menjadi lebih banyak jika dibanding dengan metode VPI.
2.Residu obat tidak akan dapat masuk ke seluruh bagian kayu tetapi akan berpeluang masuk ke lubang-lubang pinhole dan retakan kayu.
3.Agar didapat hasil treatment yang baik maka perlu ditreatment rendam kembali jika bahan baku telah menjadi komponen dan sebelum dirakit.
 
 
3.Metode spray (semprot)/brush (kuas)/celup
 
Kelebihannya:
1.Penggunaannya praktis, tinggal semprot/ kuas/celup.
2.Waktu yang digunakan untuk treatment lebih cepat.
 
Kelemahannya:
1.Lebih boros dibanding 2 metode di atas karena obat yang digunakan jauh lebih banyak.
2.Residu hanya sampai pada permukaan saja dan tidak ada yang penetrasi ke dalam bahan baku.
3.Telur, larva dan serangga dewasa masih hidup di dalam bahan baku tersebut.
 
KESIMPULAN:
1.Gunakan produk yang tepat dan jika untuk menghindari, melindungi dan membunuh  serangan hama serangga seperti kutu bubuk, rayap kayu kering (dry termite)  dan lain-lainnya sebaiknya gunakan produk yang khusus untuk wood treatment bukan untuk soil treatment (obat termisida/anti rayap).
2.Metode VPI adalah metode yang terbaik tetapi jika tidak memiliki VPI maka dapat menggunakan metode rendam dan minimum lama perendaman adalah 30 menit (semakin lama semakin baik) karena perlu waktu residu obat masuk ke dalam bahan baku melalui pinhole atau retakan bahan baku tersebut. Dan jika bahan baku dipotong-potong menjadi komponen sebaiknya dilakukan proses rendam kembali.
3.Metode spray, kuas atau celup dapat digunakan jika kondisi sangat terpaksa. Contohnya bahan yang sudah  jadi (seperti furniture dll) dan jika ada lubang pinhole maka dilakukan metode suntik/injection.
Partikel Board, Plywood, dan MDF sebaiknya spray karena tidak mungkin direndam atau divacuum. Jika terjadi mencegah atau menghindari atau membunuh hama sebaiknya digunakan metode spray atau dicampur dengan lem pada proses laminating atau finger joint
 
Referensi produk Wood treatment : DTM 25EC Wood Protectant (untuk mengatasi problem serangan serangga : kutu bubuk, rayap, ulat,dll) yang menyerang bahan baku kayu, rotan, bamboo, partikel board, MDF dan plywood dan Fungiflex 100EC Wood Protectant (untuk mengatasi problem jamur, mold. Bluestain) yang menyerang pada  bahan baku kayu, rotan, bamboo, partikel board, MDF dan plywood.
 

 oooOOOooo